Jumat, 31 Juli 2015

Referensi Kegiatan Dibulan Ramadha


            Bulan suci Ramadhan, inilah kata yang familier kita dengar setiap setahun sekali dalam satu bulan yang dianggap suci oleh umat islam. Itulah Hari Raya dari salah satu agama yang diakui Negara ini menurut Keputusan Presiden (Keppres) No. 6/2000 dan diperkuat oleh (SK) Menteri Agama Republik Indonesia Nomor MA/12/2006 yang menyatakan bahwa pemerintah mengakui keberadaan agama Kong Hu Cu di Indonesia. Agama Islam namanya.
            Jumlah penduduk beragama islam di Indonesia mencapai 87% dari populasi total penduduk Indonesia, setelah itu disusul oleh agama Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu (Sumber : Badan Pusat Statistik, Sensus Penduduk 2010 ). Hal ini mengindikasikan bahwa bulan ramadhan memiliki suatu posisi yang sangat penting bagi rakyat indonesia terutama bagi mayoritas umat islam di Negara burung Garuda ini.
            Tidak hanya bulan ramadhan saja yang menjadi suatu momentum yang penting bagi umat islam, tetapi rangkaian acara setelah bulan ramadhan pun menjadi suatu yang dianggap penting bagi umat Islam. Diantara dua bulan itu yaitu bulan Ramadhan yang kemudian dilanjutkan bulan Syawal menjadi suatu rangkaian yang tak terpisahkan.
            Nah dari kedua bulan tersebut saya akan merangkum apa saja kegiatan-kegiatan yang dilakukan peda bulan tersebut sehingga memiliki peranan yang sangat penting bagi para pelaksananya. Diawali dengan bulan Ramadhan kemudian dilanjutkan bulan Syawal secara bertahap dan berkesinambungan.
            Diawali dengan bulan Ramadhan, bulan Ramadhan menurut Wikipedia bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam). Sepanjang bulan ini pemeluk agama Islam melakukan serangkaian aktivitas keagamaan termasuk di dalamnya berpuasa, salat tarawih, peringatan turunnya Alquran, mencari malam Laylatul Qadar, memperbanyak membaca Alquran dan kemudian mengakhirinya dengan membayar zakat fitrah dan rangkaian perayaan Idul Fitri.
            Akan tetapi bukan hanya itu saja kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada bulan ramadhan, salah satunya yaitu seperti apa yang dilakukan oleh beberapa teman saya. Saya akan merangkumnya menjadi beberapa poin yang mungkin bisa dijadikan suatu referensi kegiatan positif yang dilakukan oleh kita dan orang-orang terdekat kita.
Beberapa Referensi kegiatan pada bulan Ramadhan yang bisa dilakukan oleh anda :
  1. Mengajar TPA
Featured image      Mengajar TPA bisa dijadikan suatu kegiatan rutin selama bulan Ramadhan yang pastinya memiliki banyak manfaat bagi kita dan orang lain. Karena untuk memberi suatu Sedekah tidak harus memakai uang saja, akan tetapi kita bisa bersedekah menggunakan ilmu ya 
ng kita miliki walaupun hanya menyampaikan satu ayat saja. Itu sangat berarti untuk mereka yang membutuhkan.
      Manfaat bagi kita yang rela untuk mengajar santriwan/wati TPA yang pertama adalah Pahala yang diterima langsung dari Allah Swt., kemudian pengalaman yang tidak bisa didapatkan di tempat lain, dan beberapa manfaat lainnya yang akan kita rasakan apabila kita sudah mencobanya.
      Ada beberapa persiapan yang mesti kita lakukan sebelum kita terjun kelapangan, persiapan yang pertama adalah memantapkan niat yang kuat untuk bersungguh-sungguh mengajar, agar nantinya kita siap dengan segala kemungkinan yang terjadi dan tidak menyesal dikemudian hari sehingga menyebabkan berhenti di tengah jalan. Banyak beberapa TPA yang memiliki permasalahan salah satunya yaitu tenaga pengajar yang berhenti di tengah jalan. Ini bisa berdampak pada santriwan/wati yang kita ajar. Niat adalah sesuatu yang tidak mudah maka niatkanlah karena Allah ta’ala
      Apabila kita sudah memiliki niat yang kuat untuk mengajar TPA dan ingin sesegera mungkin menyalurkan keinginan itu. Maka tahap selanjutnya yaitu membuat suatu kelompok pengajar yang bersedia untuk mengajar santriwan/santriwati TPA. Biasanya mengajar dengan suatu TIM lebih mudah dari pada secara individual. Ketersediaan SDM pengajar ini biasanya akan berhubungan pada kegiatan apa yang akan kita beri nantinya. Bila kita kesulitan membuat suatu TIM maka saran saya anda bisa mencari suatu Tim pengajar yang sudah ada dan anda bisa bergabung dengan TIM itu. Dan apabila masih sulit untuk mencari atau membuat TIM pengajar maka bisa juga anda bekerja secara perorangan. Bekerja perorangan ini bukan berarti anda mengajar TPA secara perorangan, tapi biasanya disuatu TPA sudah ada ustad/ustadjah tetap yang mengajar, jadi anda bisa langsung saja menyesuaikan dengan ustad/ustadjah yang sudah ada. Cara yang ketiga ini bisa berjalan dengan syarat tempat yang dijadikan kegiatan mengajar ini sudah memiliki pengajar yang tersedia. Biasanya ada beberapa TPA yang diadakan pada bulan Ramadhan saja sehingga belum memiliki tenaga pengajar. Ini bukan suatu kendala apabila anda mengajar secara individual, tapi ini bisa berdampak pada efektivitas anda mengajar dengan jumlah santriwan/wati yang jumlahnya banyak.
       Langkah ketiga mencari tempat kita mengajar. Biasanya banyak Masjid-Masjid yang mengadakan TPA dadakan pada bulan Ramadhan. Langkah ketiga ini penting dilakukan jauh-jauh haru sebelum bulan Ramadhan. Itu dilakukan karena pihak pengurus dari Masjid atau TPA sudah membuat program kerja dan jadwalnya. Usahakan sebulan sebelum bulan Ramadhan berlangsung kita sudah mulai mencari tempatnya. Bila perlu kita sudah memasukkan surat permohonan untuk mengajar dan telah disebar kesetiap TPA.
      Setiap langkah-langkah telah kita lewati, sekarang tinggal eksekusi kelapangan. Dalam kegiatan mengajar pastinya kita memerlukan Program Kerja (Proker) apa saja yang mesti di berikan. Bagi anda yang mendapatkan tempat mengajar yang sudah memiliki proker tersendiri, maka mudah sekali kita tinggal menyesuaikan diri dan terus belajar pada orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Bagi tempat mengajar yang belum mempunyai proker dikarenakan TPA tersebut diadakan pada bulan Ramadhan saja, maka anda harus menyusun proker TPA selama sebulan penuh. Apabila kesulitan dalam membuat program kerja TPA maka langkah mudahnya yaitu menanyakan pada orang yang sudah berpengalaman mengajar TPA.
      Beberapa kegiatan TPA yang sering dilakukan salah satunya yaitu materi Hafalan, Membaca, Menulis, Menggambar, Belajar Sholat, Belajar Adzan, Menghafal do’a sehari-hari, Belajar Menjadi seorang Da’I, dan lain sebagainya.
      Poin penting yang menjadi perhatian bagi para pengajar TPA yaitu di akhir Ramadhan biasanya banyak diadakan perlombaan-perlombaan yang diperuntukkan bagi santriwan/wati TPA. Maka para pengajar juga bisa menyesuaikan materi ajar dengan materi lomba yang diperlombakan pada akhir bulan Ramadhan.
       Kita telah tahu bagaimana cara untuk mulai mengajar TPA dan langkah-langkahnya. Bagi kita yang berminat, jangan mudah putus asa. Terus lakukan dan laksanakan.
      Kegiatan TPA sudah di bahas maka langsung saja ke kegiatan positif lainnya di bulan Ramadhan.
  1. Sahur dan Buka Bersama
      Kegiatan sahur penting dilakukan untuk menjaga stamina kita agar tidak lemas dan loyo pada saat menjalankan ibadah puasa. Berbuka puasa pun penting sebagai tanda mengakhiri ibadah puasa kita dalam seharian penuh.
      Namun kita terkadang merasa bosan dengan rutinitas kegiatan puasa yang begitu-begitu saja. Kegiatan sahur hanya dirumah dan berbuka puasa pun dirumah. Maka saya akan member sedikit tips untuk anda yang merasa bosan. Tips nya yaitu cobalah berbuka puasa dan sahur diluar rumah.
       Kegiatan sahur dengan berbagi kesesama bisa anda lakukan contohnya sahur On the Road. Kegiatan sahur diluar dengan orang yang membutuhkan akan terasa nikmat rasanya apabila dilakukan dengan Cuma-Cuma dan sukarela. Akan tetapi diperlukannya biaya yang besar dan menyita waktu yang banyak.
       Berbuka puasa bisa juga anda lakukan diluar rumah yaitu dengan cara pergi kemasjid yang menyediakan menu berbuka puasa seperti Takjil, Makan besar, dan menu cuci mulut. Nilai tambahnya buat kita yang berbuka puasa di Masjid yaitu kita bisa langsung melaksanakan ibadah sholat magrib di tempat, dan tadarus serta sholat isya dan tarawih.
  1. Ngabuburit
      Jalan-jalan ke pasar Ramadhan bersama keluarga buat persiapkan menu berbuka puasa. Melihat-lihat makanan khas Ramadhan, kita juga bisa membeli makanan tempoe doeloe. Seperti salah satu pasar Ramadhan yang berada di daerah Nitikan, Umbulharjo, Jogjakarta.
  1. I’tikaf
      Sebelum kita membahas lebih dalam tentang I’tikaf, alangkah lebih baiknya kita mengetahui apa itu I’tikah menurut fatwa tarjih Muhammadiyah :
      I’tikaf menurut bahasa artinya berdiam diri dan menetap dalam sesuatu. Sedang pengertian i’tikaf menurut istilah dikalangan para ulama terdapat perbedaan. Al-Hanafiyah (ulama Hanafi) berpendapat i’tikaf adalah berdiam diri di masjid yang biasa dipakai untuk melakukan shalat berjama’ah, dan menurut asy-Syafi’iyyah (ulama Syafi’i) i’tikaf artinya berdiam diri di masjid dengan melaksanakan amalan-amalan tertentu dengan niat karena Allah. Majelis Tarjih dan Tajdid dalam buku Tuntunan Ramadhan menjelaskan I’tikaf adalah aktifitas berdiam diri di masjid dalam satu tempo tertentu dengan melakukan amalan-amalan (ibadah-ibadah) tertentu untuk mengharapkan ridha Allah.
      Apabila dilihat dari pengertian nya, I’tikaf memiliki posisi yang positif bagi kita untuk mengintrofeksi diri pada bulan Ramadhan. Tentunya untuk mengintrofeksi diri tidak hanya dilakukan pada bulan Ramadhan saja, akan tetapi dilakukan disetiap saat. Bulan Ramadhan adalah bulan penuh pengampunan, sehingga I’tikah sebagai sarana introfeksi diri sangat tepat sekali. Dibulan pengampunan atau bulan bulan Ramadhan ini pula tepat diturunkannya Al-Qur’an nur karim yang apabila kita beribadah dengan sungguh-sungguh maka kita akan mendapatkan lailatul qadar.
  1. Mempelajari Hilal
      Walaupun kita tidak ahli dalam melihat atau ilmu tentang hilal sebagai tanda masuknya bulan Syawal dan sebagai tanda masuknya hari yang fitri, hari kemenangan. Maka sebagai umat islam kita perlu tahu bagaimana informasi tentang masuknya bulan Syawal melalui melihat Hilal, baik itu secara Rukhyat ataupun Hisab.
      Perlu kita ketahui juga bahwa umat Islam di Indonesia sering kali tidak bisa melaksanakan Sholat Iedul Fitri secara serentak dikarenakan perbedaan pendapat antara pemerintah dan beberapa ormas Islam dan golongan. Tetapi bukan lagi menjadi perbedaan yang menjadikan permasalahan dalam tubuh umat Islam, ini telah di jadikan sesuatu yang lumrah dan biasa saja bagi orang-orang yang telah mengetahui penyebabnya.
       Kita sebagai orang awam dan tidak tahu terkadang banyak melihat dengan sudut pandang yang berbeda. Dan sering pula menyesatkan golongan lain yang berbeda dengan apa yang kita lakukan, tanpa ada dasar ilmu yang tepat. Nah dengan kita mempelajari bagaimana mekanismenya, maka kita semakin cerdas dalam menyikapi perbedaan yang terjadi.
      Bagi anda yang berminat bisa langsung saja ketempat-tempat yang menyediakan observatorium melihat Hilal untuk umum. Tapi sebelumnya anda harus belajar dulu tentang materi Hilal agar tidak kebingungan saat terjun kelapangan.
***
      Bulan Ramadhan telah berlalu, sekarang masuk bulan Syawal. Tepatnya tanggal 1 syawal. Tidak lengkap rasanya kalau kita tidak bermaaf-maafan pada bulan Syawal.
      Memang bulan Syawal dijadikan sebagai ajang bermaaf-maaf bagi Umat Islam. Seperti yang dilakukan oleh salah satu Komunitas The Eco asal Subang. Dari setahun lamanya tidak bertemu sesama anggota Komunitas, akhirnya pada bulan Syawal lah mereka bisa kumpul bersama dan saling memaafkan satu sama lain. Dari bulan Syawal lah ajang ketemuan antar teman lama dapat terwujudkan dan terrealisasikan.
20230_992355927464945_4647614668845049494_n      Saya sempat bertemu dengan ketua Komunitas The Eco beberapa waktu lalu dan menanyakan bagaimana pendapatnya mengenai acara syawallan. Menurut Kang Ardi sapaan akrab dari Ketua Komunitas The Eco, Mengutarakan bahwa “ Di acara inilah anggota komunitas bisa mengetahui bagaimana keadaan sesama anggota. Tidak hanya sekedar bermaaf-maafan saja akan tetapi saling membantu apabila ada anggota Kumunitas yang membutuhkan bantuan ” begitu menurut kang Ardi.
      Bagi anda yang berminat menjadikan acara Swawalan sebagai list kegiatan setelah Ramadhan bersama teman-teman, keluarga atau orang-orang terdekat. Ini bisa di jadikan agenda yang positif di bulan Syawal anda.
***
Rangkuman :
Kegiatan positif di bulan Ramadhan dan Syawal :
  • Bulan Ramadhan
  1. Mengajar TPA
  2. Buka puasa dan Sahur diluar Rumah
  3. Ngabuburit di pasar Ramadhan
  4. I’tikaf
  5. Mempelajari Hilal
  • Syawal
  1. Membuat Acara Syawallan
Terimakasih, semoga bermanfaat bagi anda semua.
Daftar Pustaka
http://www.indonesia-investments.com/id/budaya/agama/item69
https://id.wikipedia.org/wiki/Ramadan
http://www.fatwatarjih.com/2011/08/tuntunan-itikaf.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar