Bulan suci Ramadhan,
inilah kata yang familier kita dengar setiap setahun sekali dalam satu
bulan yang dianggap suci oleh umat islam. Itulah Hari Raya dari salah
satu agama yang diakui Negara ini menurut Keputusan Presiden (Keppres)
No. 6/2000 dan diperkuat oleh (SK) Menteri Agama Republik Indonesia
Nomor MA/12/2006 yang menyatakan bahwa pemerintah mengakui keberadaan
agama Kong Hu Cu di Indonesia. Agama Islam namanya.
Jumlah penduduk beragama
islam di Indonesia mencapai 87% dari populasi total penduduk Indonesia,
setelah itu disusul oleh agama Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan
Konghucu (Sumber : Badan Pusat Statistik, Sensus Penduduk 2010 ). Hal
ini mengindikasikan bahwa bulan ramadhan memiliki suatu posisi yang
sangat penting bagi rakyat indonesia terutama bagi mayoritas umat islam
di Negara burung Garuda ini.
Tidak hanya bulan ramadhan
saja yang menjadi suatu momentum yang penting bagi umat islam, tetapi
rangkaian acara setelah bulan ramadhan pun menjadi suatu yang dianggap
penting bagi umat Islam. Diantara dua bulan itu yaitu bulan Ramadhan
yang kemudian dilanjutkan bulan Syawal menjadi suatu rangkaian yang tak
terpisahkan.
Nah dari kedua bulan tersebut
saya akan merangkum apa saja kegiatan-kegiatan yang dilakukan peda
bulan tersebut sehingga memiliki peranan yang sangat penting bagi para
pelaksananya. Diawali dengan bulan Ramadhan kemudian dilanjutkan bulan
Syawal secara bertahap dan berkesinambungan.
Diawali dengan bulan Ramadhan, bulan Ramadhan menurut Wikipedia bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam). Sepanjang bulan ini pemeluk agama Islam melakukan serangkaian aktivitas keagamaan termasuk di dalamnya berpuasa, salat tarawih, peringatan turunnya Alquran, mencari malam Laylatul Qadar, memperbanyak membaca Alquran dan kemudian mengakhirinya dengan membayar zakat fitrah dan rangkaian perayaan Idul Fitri.
Akan tetapi bukan hanya itu
saja kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada bulan ramadhan, salah satunya
yaitu seperti apa yang dilakukan oleh beberapa teman saya. Saya akan
merangkumnya menjadi beberapa poin yang mungkin bisa dijadikan suatu
referensi kegiatan positif yang dilakukan oleh kita dan orang-orang
terdekat kita.
Beberapa Referensi kegiatan pada bulan Ramadhan yang bisa dilakukan oleh anda :
- Mengajar TPA
Mengajar TPA bisa dijadikan suatu
kegiatan rutin selama bulan Ramadhan yang pastinya memiliki banyak
manfaat bagi kita dan orang lain. Karena untuk memberi suatu Sedekah
tidak harus memakai uang saja, akan tetapi kita bisa bersedekah
menggunakan ilmu ya
ng kita miliki walaupun hanya menyampaikan satu ayat saja. Itu sangat berarti untuk mereka yang membutuhkan.
Manfaat bagi kita yang rela untuk
mengajar santriwan/wati TPA yang pertama adalah Pahala yang diterima
langsung dari Allah Swt., kemudian pengalaman yang tidak bisa didapatkan
di tempat lain, dan beberapa manfaat lainnya yang akan kita rasakan
apabila kita sudah mencobanya.
Ada beberapa persiapan yang mesti
kita lakukan sebelum kita terjun kelapangan, persiapan yang pertama
adalah memantapkan niat yang kuat untuk bersungguh-sungguh mengajar,
agar nantinya kita siap dengan segala kemungkinan yang terjadi dan tidak
menyesal dikemudian hari sehingga menyebabkan berhenti di tengah jalan.
Banyak beberapa TPA yang memiliki permasalahan salah satunya yaitu
tenaga pengajar yang berhenti di tengah jalan. Ini bisa berdampak pada
santriwan/wati yang kita ajar. Niat adalah sesuatu yang tidak mudah maka
niatkanlah karena Allah ta’ala
Apabila kita sudah memiliki niat
yang kuat untuk mengajar TPA dan ingin sesegera mungkin menyalurkan
keinginan itu. Maka tahap selanjutnya yaitu membuat suatu kelompok
pengajar yang bersedia untuk mengajar santriwan/santriwati TPA. Biasanya
mengajar dengan suatu TIM lebih mudah dari pada secara individual.
Ketersediaan SDM pengajar ini biasanya akan berhubungan pada kegiatan
apa yang akan kita beri nantinya. Bila kita kesulitan membuat suatu TIM
maka saran saya anda bisa mencari suatu Tim pengajar yang sudah ada dan
anda bisa bergabung dengan TIM itu. Dan apabila masih sulit untuk
mencari atau membuat TIM pengajar maka bisa juga anda bekerja secara
perorangan. Bekerja perorangan ini bukan berarti anda mengajar TPA
secara perorangan, tapi biasanya disuatu TPA sudah ada ustad/ustadjah
tetap yang mengajar, jadi anda bisa langsung saja menyesuaikan dengan
ustad/ustadjah yang sudah ada. Cara yang ketiga ini bisa berjalan dengan
syarat tempat yang dijadikan kegiatan mengajar ini sudah memiliki
pengajar yang tersedia. Biasanya ada beberapa TPA yang diadakan pada
bulan Ramadhan saja sehingga belum memiliki tenaga pengajar. Ini bukan
suatu kendala apabila anda mengajar secara individual, tapi ini bisa
berdampak pada efektivitas anda mengajar dengan jumlah santriwan/wati
yang jumlahnya banyak.
Langkah ketiga mencari tempat kita
mengajar. Biasanya banyak Masjid-Masjid yang mengadakan TPA dadakan
pada bulan Ramadhan. Langkah ketiga ini penting dilakukan jauh-jauh haru
sebelum bulan Ramadhan. Itu dilakukan karena pihak pengurus dari Masjid
atau TPA sudah membuat program kerja dan jadwalnya. Usahakan sebulan
sebelum bulan Ramadhan berlangsung kita sudah mulai mencari tempatnya.
Bila perlu kita sudah memasukkan surat permohonan untuk mengajar dan
telah disebar kesetiap TPA.
Setiap langkah-langkah telah kita
lewati, sekarang tinggal eksekusi kelapangan. Dalam kegiatan mengajar
pastinya kita memerlukan Program Kerja (Proker) apa saja yang mesti di
berikan. Bagi anda yang mendapatkan tempat mengajar yang sudah memiliki
proker tersendiri, maka mudah sekali kita tinggal menyesuaikan diri dan
terus belajar pada orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Bagi tempat mengajar yang belum mempunyai proker dikarenakan TPA
tersebut diadakan pada bulan Ramadhan saja, maka anda harus menyusun
proker TPA selama sebulan penuh. Apabila kesulitan dalam membuat program
kerja TPA maka langkah mudahnya yaitu menanyakan pada orang yang sudah
berpengalaman mengajar TPA.
Beberapa kegiatan TPA yang sering
dilakukan salah satunya yaitu materi Hafalan, Membaca, Menulis,
Menggambar, Belajar Sholat, Belajar Adzan, Menghafal do’a sehari-hari,
Belajar Menjadi seorang Da’I, dan lain sebagainya.
Poin penting yang menjadi perhatian
bagi para pengajar TPA yaitu di akhir Ramadhan biasanya banyak diadakan
perlombaan-perlombaan yang diperuntukkan bagi santriwan/wati TPA. Maka
para pengajar juga bisa menyesuaikan materi ajar dengan materi lomba
yang diperlombakan pada akhir bulan Ramadhan.
Kita telah tahu bagaimana cara
untuk mulai mengajar TPA dan langkah-langkahnya. Bagi kita yang
berminat, jangan mudah putus asa. Terus lakukan dan laksanakan.
Kegiatan TPA sudah di bahas maka langsung saja ke kegiatan positif lainnya di bulan Ramadhan.
- Sahur dan Buka Bersama
Kegiatan sahur penting dilakukan
untuk menjaga stamina kita agar tidak lemas dan loyo pada saat
menjalankan ibadah puasa. Berbuka puasa pun penting sebagai tanda
mengakhiri ibadah puasa kita dalam seharian penuh.
Namun kita terkadang merasa bosan
dengan rutinitas kegiatan puasa yang begitu-begitu saja. Kegiatan sahur
hanya dirumah dan berbuka puasa pun dirumah. Maka saya akan member
sedikit tips untuk anda yang merasa bosan. Tips nya yaitu cobalah
berbuka puasa dan sahur diluar rumah.
Kegiatan sahur dengan berbagi
kesesama bisa anda lakukan contohnya sahur On the Road. Kegiatan sahur
diluar dengan orang yang membutuhkan akan terasa nikmat rasanya apabila
dilakukan dengan Cuma-Cuma dan sukarela. Akan tetapi diperlukannya biaya
yang besar dan menyita waktu yang banyak.
Berbuka puasa bisa juga anda
lakukan diluar rumah yaitu dengan cara pergi kemasjid yang menyediakan
menu berbuka puasa seperti Takjil, Makan besar, dan menu cuci mulut.
Nilai tambahnya buat kita yang berbuka puasa di Masjid yaitu kita bisa
langsung melaksanakan ibadah sholat magrib di tempat, dan tadarus serta
sholat isya dan tarawih.
- Ngabuburit
Jalan-jalan ke pasar Ramadhan
bersama keluarga buat persiapkan menu berbuka puasa. Melihat-lihat
makanan khas Ramadhan, kita juga bisa membeli makanan tempoe doeloe.
Seperti salah satu pasar Ramadhan yang berada di daerah Nitikan,
Umbulharjo, Jogjakarta.
- I’tikaf
Sebelum kita membahas lebih dalam
tentang I’tikaf, alangkah lebih baiknya kita mengetahui apa itu I’tikah
menurut fatwa tarjih Muhammadiyah :
I’tikaf menurut bahasa artinya
berdiam diri dan menetap dalam sesuatu. Sedang pengertian i’tikaf
menurut istilah dikalangan para ulama terdapat perbedaan. Al-Hanafiyah
(ulama Hanafi) berpendapat i’tikaf adalah berdiam diri di masjid yang
biasa dipakai untuk melakukan shalat berjama’ah, dan menurut
asy-Syafi’iyyah (ulama Syafi’i) i’tikaf artinya berdiam diri di masjid
dengan melaksanakan amalan-amalan tertentu dengan niat karena Allah.
Majelis Tarjih dan Tajdid dalam buku Tuntunan Ramadhan menjelaskan
I’tikaf adalah aktifitas berdiam diri di masjid dalam satu tempo
tertentu dengan melakukan amalan-amalan (ibadah-ibadah) tertentu untuk
mengharapkan ridha Allah.
Apabila dilihat dari pengertian
nya, I’tikaf memiliki posisi yang positif bagi kita untuk mengintrofeksi
diri pada bulan Ramadhan. Tentunya untuk mengintrofeksi diri tidak
hanya dilakukan pada bulan Ramadhan saja, akan tetapi dilakukan disetiap
saat. Bulan Ramadhan adalah bulan penuh pengampunan, sehingga I’tikah
sebagai sarana introfeksi diri sangat tepat sekali. Dibulan pengampunan
atau bulan bulan Ramadhan ini pula tepat diturunkannya Al-Qur’an nur
karim yang apabila kita beribadah dengan sungguh-sungguh maka kita akan
mendapatkan lailatul qadar.
- Mempelajari Hilal
Walaupun kita tidak ahli dalam
melihat atau ilmu tentang hilal sebagai tanda masuknya bulan Syawal dan
sebagai tanda masuknya hari yang fitri, hari kemenangan. Maka sebagai
umat islam kita perlu tahu bagaimana informasi tentang masuknya bulan
Syawal melalui melihat Hilal, baik itu secara Rukhyat ataupun Hisab.
Perlu kita ketahui juga bahwa umat
Islam di Indonesia sering kali tidak bisa melaksanakan Sholat Iedul
Fitri secara serentak dikarenakan perbedaan pendapat antara pemerintah
dan beberapa ormas Islam dan golongan. Tetapi bukan lagi menjadi
perbedaan yang menjadikan permasalahan dalam tubuh umat Islam, ini telah
di jadikan sesuatu yang lumrah dan biasa saja bagi orang-orang yang
telah mengetahui penyebabnya.
Kita sebagai orang awam dan tidak
tahu terkadang banyak melihat dengan sudut pandang yang berbeda. Dan
sering pula menyesatkan golongan lain yang berbeda dengan apa yang kita
lakukan, tanpa ada dasar ilmu yang tepat. Nah dengan kita mempelajari
bagaimana mekanismenya, maka kita semakin cerdas dalam menyikapi
perbedaan yang terjadi.
Bagi anda yang berminat bisa
langsung saja ketempat-tempat yang menyediakan observatorium melihat
Hilal untuk umum. Tapi sebelumnya anda harus belajar dulu tentang materi
Hilal agar tidak kebingungan saat terjun kelapangan.
***
Bulan Ramadhan telah berlalu,
sekarang masuk bulan Syawal. Tepatnya tanggal 1 syawal. Tidak lengkap
rasanya kalau kita tidak bermaaf-maafan pada bulan Syawal.
Memang bulan Syawal dijadikan
sebagai ajang bermaaf-maaf bagi Umat Islam. Seperti yang dilakukan oleh
salah satu Komunitas The Eco asal Subang. Dari setahun lamanya tidak
bertemu sesama anggota Komunitas, akhirnya pada bulan Syawal lah mereka
bisa kumpul bersama dan saling memaafkan satu sama lain. Dari bulan
Syawal lah ajang ketemuan antar teman lama dapat terwujudkan dan
terrealisasikan.
Saya sempat bertemu dengan ketua
Komunitas The Eco beberapa waktu lalu dan menanyakan bagaimana
pendapatnya mengenai acara syawallan.
Menurut Kang Ardi sapaan akrab dari Ketua Komunitas The Eco,
Mengutarakan bahwa “ Di acara inilah anggota komunitas bisa mengetahui
bagaimana keadaan sesama anggota. Tidak hanya sekedar bermaaf-maafan
saja akan tetapi saling membantu apabila ada anggota Kumunitas yang
membutuhkan bantuan ” begitu menurut kang Ardi.
Bagi anda yang berminat menjadikan
acara Swawalan sebagai list kegiatan setelah Ramadhan bersama
teman-teman, keluarga atau orang-orang terdekat. Ini bisa di jadikan
agenda yang positif di bulan Syawal anda.
***
Rangkuman :Kegiatan positif di bulan Ramadhan dan Syawal :
- Bulan Ramadhan
- Mengajar TPA
- Buka puasa dan Sahur diluar Rumah
- Ngabuburit di pasar Ramadhan
- I’tikaf
- Mempelajari Hilal
- Syawal
- Membuat Acara Syawallan
Daftar Pustaka
http://www.indonesia-investments.com/id/budaya/agama/item69https://id.wikipedia.org/wiki/Ramadan
http://www.fatwatarjih.com/2011/08/tuntunan-itikaf.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar