Rabu, 05 Agustus 2015

Rapat pembentukan The Eco Blash (Rapat 1)


Mau di Bawa Kemana The Eco ?                                                                                       #Tim Materi
           
 Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum, w.w.
            Alhamdulillahirabbil’alamin selalu terucap sebagai hamba Allah yang selalu dipenuhi oleh nikmat-nikmatNya yang tak terhitung jumlahnya serta bagian khalifah yang tak luput dari dosa dan kesalahan. Pertama dan paling utama marilah terus kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mengijinkan kita untuk tetap berada di bumi yang mega ini dalam kondisi yang tidak kurang suatu apapun serta masih mampu menggerakkan kekuasanNya untuk menghadirkan matahari sebagai sumber cahaya dalam kehidupan. Semoga kita selalu termasuk hamba yang selalu bersyukur dan tidak kufur terhadap nikmatNya. Shalawat teriring salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabiyullah Muhammad SAW yang sampai detik ini beliau masih tetap memancarkan cahaya tauladan diseluruh pelosok dunia dan semoga kelak kita mendapatkan syafaat diyaumil akhir.
            “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.s. Ali Imran [3]: 104). Itulah arti dari salah satu ayat Al-Qur’an yang mengajak kita semua sebagai Umat Islam pada khususnya untuk berkumpul/berorganisasi demi sesuatu yang positif. Dalil al-Qur’an tersebutlah yang mempertegas bahwa kerja bersama atau gotong royong akan lebih mudah dari pada bekerja sendiri-sendiri. Nah, sekali lagi mengapa munculah suatu perkumpulan yang di namakan The Eco, karena dengan gotong royong lah seseorang di katakana menjadi orang yang beruntung seperti apa yang dikatakan oleh firman allah dalam surat Ali Imron ayat 104.
            Mengapa harus The Eco yang dijadikan suatu jembatan agar dapat mengamalkan surat Ali Imron. Tentunya setiap anggota harus mengetahui awal dan bagaimana sepak terjang The Eco sampai saat ini. Seperti pepatah lama mengatakan “Tak Kenal Maka Tak Sayang”.
            Sejarah The Eco. Kami dari Tim Materi kali ini telah mengambil beberapa referensi mengenai awal muncul suatu perkumpulan ini sampai di beri nama The Eco kemudian di revisi kembali menjadi The Eco Blash, dari beberapa sumber yang kopenten. Dan kami telah merangkumkannya untuk para peserta Rapat semua. Berikut gambaran umum mengenai The Eco Blash
            Berawal dari beberapa siswa aktif SMK Kes. Bhakti Kencana Subang yang mempunyai Visi, Misi, dan pemikiran yang sama untuk membentuk suatu perkumpulan yang akan mempermudah mereka semua untuk melakukan aktifitas yang positif. Bisa dikatakan perkumpulan ini suatu geng2 siswa yang selalu berkumpul bersama untuk menciptakan sesuatu yang berguna bagi mereka sendiri, bahkan untuk lingkup yang lebih luas ‘Bagi Bangsa dan Negara’.
            Para anggota The Eco Blash tidak hanya memiliki Visi dan Misi yang sama, akan tetapi lebih dari itu. Mereka memulainya dari suatu kesamaan dalam kegiatan Ekstra Kulikuler yang hampir sama. Misalnya Osis, Paskibra, Padus, Futsal, dan lain sebagainya. Dari kesamaan kegiatan diluar kegiatan belajar ini, tumbuhlah suatu kebersamaan yang tak terhalang oleh jalur Nasab atau ikatan darah. Tak terhalang oleh perbedaan geografis dan budaya yang mereka bawa secara individual. Merekalah saudara yang tak memandang dari mana dan dari siapa mereka berasal. Sekali lagi merekalah yang memotivasi anggotanya untuk meraih sukses bersama tanpa rasa lelah dan letih.
            Multikulturalisme mewarnai perkumpulan tersebut. Setiap anggota mewakili setiap kebudayaan dan kekhasan dari setiap daerah yang ada di kabupaten subang. Mulai dari ujung utara Kecamatan Pamanukan sampai ujung paling selatan Kabupaten Subang, Kecamatan Kasomalang. Dari setiap daerah memang memiliki kekhasan tersendiri, dan itu dijadikan sebuah pelangi yang mewarnai perkumpulan tersebut. Seperti contohnya anggota yang berasal dari Cikaum memiliki karakteristik dan tata bahasa yang lebih keras dibandingkan anggota perkumpulan yang berasal dari kasomalang ataupun subang.
Sikap Toleransilah yang mendasari perkumpulan tersebut sehingga bisa bertahan sampai sekarang. Insya ALLAH inilah saatnya kita buktikan bahwa perkumpulan The Eco Blash namanya tak akan tergantikan dan akan terus berkembang menjadi suatu perkumpulan yang GO INTERNASIONAL. Walaupun banyak yang menghina, mendera, bahkan mencaci bahwa nama dari perkumpulan ini kurang keren, kurang mecing, terlalu sederhana, dan banyak kurangnya, bahkan sampai ada yang mengatakan perkumpulan ini adalah perkumpulan siswa banci yang namanya alay seperti boyband Korea. Sekali lagi saya mewakili segenap pencetus perkumpulan The Eco Blash mengatakan “Kamilah Orang Tuli Yang Akan Menghiraukan Kata2 Yang Tak Bermanfaat”.
            Memang benar sekali kalau ada yang mengatakan kalau nama perkumpulan ini terlalu sederhana. Sesederhana bagaimana cara menamainya. TehEco lah yang menginspirasi para pencetus perkumpulan The Eco Blash untuk membentuk ikatan yang terlihat namanya dan jelas Eksistensinya, tak hanya melalui ikatan batin saja mereka berkumpul tapi untuk menunjukan kepada dunia dikalau mereka memang ada, dan mereka bisa merubah sesuatu yang ada didekat mereka. Mereka seperti TehEco yang menyegarkan di hari yang panas suasana kampus SMK Kes. Bhakti Kencana. Tak hanya sekedar hobi minum TehEco dikantin sekolah, tapi mereka dapat mengambil makna yang tersirat dari obrolan, candaan serta gurauan yang ditemani segelas TehEco di tangan mereka.
Siapakah para pencetus itu ? merekalah Dicky Sugiono, Agung PA, Jafar Sidiq, Fariz Nizar, Ulva, Wahyan Si Nayhaw, Ardiansyah, Tedi Rustandi dan beberapa teman yang tidak mau di sebut namanya. Merekalah yang konsisten membawa The Eco Blash sampai saat ini.
Dari keseriusan untuk menghasilkan perubahan seperti partai Nasdem (Gerakan Perubahan) mereka mulai mengajak orang-orang disekitarnya untuk berFastabiqul Khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan) sehingga menghasilkan buah yang dapat dipetik hasilnya. Semakin banyaklah yang bersedia untuk berFastabiqul Khairot bersama. Sampai besarlah nama The Eco Blash di SMK Kes. BK subang…
***
Tapi akhirnya mereka dipisahkan oleh suatu cita-cita luhur yang tidak bisa digapai pada lubang yang sama dan tempat yang sama pula. Perpisahan Paturay Tineung  menjadi peresmian awal vakumnya perkumpulan The Eco Blash. Walaupun senyum merona karena bisa LULUS dari jenjang SMK dan dapat lanjut ketahap selanjutnya, tetapi mereka tidak bisa melanjutkan kebersamaan mereka di perkumpulan The Eco Blash.
Itu bukan akhir dari segalanya. Pada tgl. 21 agustus 2015 bertempat di Rumah Makan Congcot Kalijati mereka dapat berkumpul untuk berdiskusi dan merumuskan kembali mengenai kelanjutan kisah yang sempat tertunda. Babak Baru mulai dirancang. Kertas putih menjadi siap ditulis dengan tujuan yang baru. Sekarang anggota The Eco menyadari bahwa akan pentingnya ikatan UKHWAH antar sesama. Setahun sudah cukup untuk memisahkan meraka dari kebersamaan.
Dari gagasan beberapa orang muncullah gagasan untuk membangkitkan kembali The Eco Blash. Tedi Rustandi, Agung Purnama Aji, Irna Maulidia SD, Dicky Sugiono, Zulva Hijrian, Fariz Nizar, Syifa, Ardiansyah, Ulva, Novian Arri Suhada mengajak anggota The Eco Blash untuk berkumpul bersama mendiskusikan, menuangkan pemikiran dan gagasan untuk membangun pondasi The Eco Blash yang sempat Porakporanda karena ulah para pelakunya.
Kami selaku tim materi (tedi Rustandi dan Fariz Nizar) akan coba membantu anggota The Eco Blash semua untuk memberikan sebuah pelayanan berupa materi yang di butuhkan agar pada saat membangun pondasi The Eco Blash, peserta rapat semua dapat dengan mudah menanamkan material2 berupa gagasan dan pemikiran kedalam pondasi The Eco Blash.
Komitmen adalah suatu kunci utama dalam kekokohan pondasi, dan niat yang kuat adalah poin utama untuk memulainya. Seperti dalam sebuah hadist :
عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول ” إنما الأعمال بالنيات , وإنما لكل امرئ ما نوى , فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله , ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها و امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه “-  متفق عليه –

Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”.

            Terima Kasih bagi para peserta Konferensi The Eco Blash I, mohon maaf apabila ada kesalahan dalam menyampaikan materi.
Billahi fi sabillil haq,
Fastabiqul Khairot, berlomba-lombalah dalam kebaikan
Nun Wal Qolami Wama Yasthurun, demi pena dan apa yang mereka tuliskan
Wassalamualaikum wr.wb

Artikel ini bersumber dari : http://tedirus.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar